SULTRAMEDIA.ID., SULTRA – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyampaikan sambutan pada kegiatan pembukaan Muktamar XIX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Kamis (21 Oktober). Muktamar dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual.
Saat menghadiri acara tersebut, Gubernur tampak didampingi Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh. Hadir antara lain Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra, Indrajaya, dan Kepala BIN Daerah Sultra, Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana.
Unsur pimpinan DPP Muhammadiyah yang merupakan induk dari IMM juga terlihat bersama Gubernur. Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari, Muhamamd Nur, dan Ketua KNPI Sultra Alvin Wijaya juga hadir pada kesempatan itu.
Dalam kesempatan itu, Gubernur memberi penghargaan dan apresiasi kepada pemuda Muhammadiyah. Gubernur juga mengaku bangga karena Muhammadiyah telah memilih Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah Muktamar.
Gubernur mengungkapkan, Muktamar merupakan agenda yang mempunyai arti penting dan strategis untuk terus memperkuat semangat kolektivitas dan menyinergikan pikiran serta langkah bersama semua unsur dalam organisasi.
“Muktamar ini harus menjadi momentum penajaman komitmen segenap keluarga besar IMM selaku kaum intelektual muda, generasi-generasi muda bangsa, agar ke depan dapat meneladani semangat dan menjadi pelanjut perjuangan tokoh-tokoh bangsa yang lahir dan besar dari Muhammadiyah,” kata Gubernur.
Orang nomor satu di Sultra itu berharap, Muktamar XIX IMM dapat menghasilkan output sebagaimana esensi dari penyelenggaraan kegiatan muktamar, menjadi sarana pembelajaran bagi pemuda yang berhimpun dalam IMM untuk mengembangkan jati dirinya.
Situasi masa depan bangsa, kata Gubernur, ditentukan oleh kesiapan pemuda saat ini. Bila kita gagal mempersiapkan pemuda masa depan, atau pemuda masa kini tidak mampu mempersiapkan diri untuk masa depan, maka kita tidak bisa membayangkan bagaimana situasi masa depan bangsa.
“Kita sudah disuguhi banyak isu tentang situasi masa depan bangsa. Isu-isu ditebar di berbagai media baik media sosial, media cetak, maupun media elektronik. Sebagai pemuda intelektual, maka mahasiswa harus memahami kepribadian bangsa, agar bangsa kita tumbuh dengan kokoh,” lanjut Gubernur.
Terkait dampak isu-isu tersebut yang mulai terasa pada tatanan sosial, politik dan ekonomi, kader IMM harus mawas diri dan jangan mudah diadu domba hanya karena kepentingan elite.
Mahasiswa harus memiliki sikap yang jelas tentang masa depan bangsa. Bukan untuk saling gontok-gontokan.
Mahasiswa harus menumbuhkan kedewasaan. Organisasi adalah laboratorium untuk menumbuhkan kedewasaan dan menempa kepribadian untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan.
“Peliharalah organisasi tempat saudara-saudari berhimpun untuk menempa diri menjadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa,” tambah Gubernur.
Sebagaimana lazimnya bahwa setiap organisasi memiliki nilai-nilai yang harus dipegang dan dijunjung tinggi, IMM dengan gerakan yang berlandaskan nilai-nilai Islami, harus senantiasa memelihara nilai itu.
“Menghadapi tantangan zaman yang sangat kompleks dewasa ini, saya mengharapkan kepada IMM agar gerak langkahnya mencerminkan kepribadian Muhammadiyah dan aktivitas dakwahnya tidak pernah surut,” tegas Gubernur.
Muktamar IMM yang digelar di Kendari, Sultra, ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, IMM menggelar muktamar pada tahun 1995 silam. Muktamar yang akan berlangsung hingga tanggal 23 Oktober 2021, dihadiri oleh setidaknya 400 peserta dari seluruh Indonesia.
H5P