SULTRAMEDIA.ID.,SULTRA – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH dinobatkan sebagai anggota kehormatan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI). Senin (1/11/2021)
Keanggotaan Gubernur di badan penanggulangan bencana pusat itu, ditandai dengan penyematan pin tanda kehormatan oleh Sekertaris BNPB RI.
Momen bersejarah tersebut, diukir Sekertaris BNPB bersama gubernur Sultra usai menyampaikan sambutannya dalam acara penanaman pohon bersama BPBD Sultra di area Kolam Retensi Kota Kendari.
Menurut Sekertaris BNPB RI, Lilik Kurniawan, pin tanda kehormatan tersebut diberikan kepada gubernur Sultra sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya dalam penanggulangan bencana daerah.
“Hari ini kami dari BNPB pusat ditunjukkan oleh bapak (red, Gubernur) bagaimana Sulawesi Tenggara melakukan sebuah terobosan penanggulangan bencana, mulai dari pandemi hingga bencana berkaitan dengan perubahan iklim, semua berhasil ditangani,” ungkap jenderal di BNPB RI itu.
Sekertaris BNPB juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Kolam Retensi di Sultra sehingga dapat mengurangi dampak bencana banjir di Kota Kendari.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra menyampaikan ucapan terimakasih atas penghargaan yang telah dititipkan kepadanya.
Orang nomor satu di Sultra itu juga sedikit menyinggung perihal manfaat dibangunnya Kolam Retensi yang ada di Jalan Boulevard Kota Kendari itu.
Kolam ini, kata gubernur, secara khusus dibuat untuk penanggulangan banjir dengan cara menampung hujan sementara waktu, sehingga air hujan meresap ke dalam tanah.
Dimana operasionalnya, tambah gubernur, apabila kelebihan debit air maka akan dikombinasikan dengan pintu dan pompa air.
Adapun fungsi utama Kolam Retensi, sambung gubernur, yakni sebagai penampungan air untuk mengatasi volume debit air Sungai Wanggu ketika curah hujan meninggi.
“Kolam ini juga berfungsi untuk mencegah banjir dan kerusakan lingkungan, menjaga kualitas pasokan air tanah, meningkatkan kemampuan peresapan air, dan sebagai tempat wisata atau rekreasi di Kota Kendari,” pungkas gubernur.
Meluapnya aliran Sungai Wanggu akibat curah hujan yang tinggi, tambah gubernur, telah menjadikan Kota Kendari sebagai langganan banjir tiap tahunnya.
Namun, ujar gubernur, dengan adanya kolam yang dibangun dengan APBN sebesar 29 milyar itu, kini meskipun belum 100 persen, paling tidak banjir di Kendari sudah berkurang.
Reporter: H5P
Publisher: B_Khan