Mantan Ketua APKS PGRI Sultra Kecam Tindak Penyaniayaan Guru di Konsel

Ketua Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2018-2020, Suharmin Arfad
Ketua Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2018-2020, Suharmin Arfad

SULTRAMEDIA.ID.,KONSEL – Kekerasan dalam dunia pendidikan memang acap kali terjadi, bahkan tak jarang pertikaian tidak hanya melibatkan murid dengan murid lainnya, namun juga antara guru dengan siswanya, hingga wali murid versus tenaga pengajar.

Hal itu sebagaimana yang terjadi baru-baru ini di Desa Sangi-sangi, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada Sabtu (19/03/2022) lalu.

Seorang wali murid berasama siswa SMPN 6 Konsel diduga tega mengeroyok guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), hanya karna tidak terima ditegur perihal tidak mengenakan pakaian olahraga di jam pelajarannya.

Kejadian naas tersebut pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya oleh Ketua Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Provinsi Sulawesi Tenggara Periode 2018-2020, Suharmin Arfad.

Atas dugaan penganiyaan atau pengeroyokan yang dilakukan oleh wali murid dan siswa SMPN 6 Konawe Selatan, sekitar pukul 11.00 Wita terhadap seorang guru honorer Penjaskes tersebut, Suharmin Arfad sebagai mantan Sekretaris Umum PGRI Konawe Kepulauan periode 2015-2020, dalam keterangannya menyampaikan beberapa hal.

Pertama, Mendesak pihak Kepolisian dalam hal ini Kapolsek Palangga untuk segera mengambil langkah hukum yang tegas dengan segera menetapkan pelaku sebagai tersangka serta mempercepat proses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Kedua, mendesak pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Selatan untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini melalui sekolah dengan memberikan pembinaan khusus kepada siswa pelaku penganiayaan,” terang Sekretaris di Dinas Pendapatan Daerah Sultra itu.

Terakhir, Suharmin meminta kepada Organisasi Wadah Profesi Guru untuk aktif mengawal kasus ini hingga tuntas, mengingat peristiwa demikian dalam kurun beberapa tahun terakhir sudah beberapakali terjadi, terakhir di SMAN 1 Kendari.

Suharmin berharap, dengan pemberian sanksi kepada pelaku penganiayaan dapat memberikan efek jerah, sehingga meminimalisir terulangnya kejadian serupa.

Editor: H5P

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *