SULTRAMEDIA.ID., SULTRA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar syukuran bersama puluhan anak yatim dari Yayasan Baitullah di Sekretariat Partai Demokrat di Jalan Boulevard Kota Kendari.
Giat amal di Jumat malam itu, digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Partai Demokrat yang ke-21 juga sekaligus merayakan hari lahir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke-73 tahun.
Menurut Ketua Bapilu Partai Demokrat Sultra, Rahmat Karno, selain giat syukuran yang digelar tepat di hari terbentuknya partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono itu, Partai Demokrat juga telah menggelar beberapa agenda, salah satunya sayembara tiktok.
“Tepat Kamis (08/09/2022) kemarin, serentak seluruh DPC se-Sultra juga mengadakan lomba voli, selain itu kami juga melakukan pengecetan dan dekorasi sekretariat,” jelasnya.
Diusianya yang ke-21 tahun, Rahmat berharap Partai Demokrat dapat terus berbenah melakukan perbaikan dan perubahan agar di tahun 2024 mendatang Partai Demokrat dapat menjadi partai pemenang.
Targetkan Kursi DPRD Terisi di Seluruh Dapil
Di tahun Pemilu nanti, Demokrat menargetkan seluruh Dapil DPRD provinsi dapat terisi masing-masing 1 (satu) kursi. Kolaka telah mendapat 2 kursi di DPRD dan akan dipertahankan.
Tahun 2019 lalu, hanya ada 5 Dapil yang terisi, Dapil Buton dan Kota Kendari belum berhasil memenangkan perhelatan legislatif. “Semoga tahun 2024 mendatang Demokrat kembali menjadi partai pemenang dan dua dapil yang kosong itu dapat kami isi”.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPD Partai Demokrat Sultra, Muhammad Endang mengucap syukur dan selamat atas bertambahnya usia mantan Presiden RI ke-6, SBY sekaligus hari terbentuknya Partai Demokrat.
Sebagai bentuk kesyukuran partai, kata Endang, pihaknya juga melakukan kegiatan amal berupa pembagian sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Beberapa sembako sudah kami bagikan dan masih akan terus berlanjut sebelum usai September ini, semoga dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, apalagi akibat kenaikan harga BBM, kini sembako di pasaran juga ikut meningkat harganya,” ujar mantan legislatif Sultra itu.
Acara malam ini, tambah Endang, mungkin sederhana namun terasa begitu syahdu terlebih ditambah dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh anak-anak yatim dan piatu.
Di hari bersejarah bagi Partai Demokrat tersebut, Endang mengajak seluruh kader partai untuk muhasabah dan intropeksi diri sudah sejauh mana hal-hal baik dilakukan. “Jika ada yang belum baik, mari kita perbaiki, baik itu sebagai partai politik maupun sebagai anak bagsa”.
Pernah Jadi Partai Pemenang
Di tahun 2009 silam, sambung Cakada Konawe Selatan itu, Demokrat pernah menjadi partai pemenang ganda, baik memenangkan kembali SBY sebagai presiden maupun memenangkan perhelatan legislatif.
Sebanyak 142 kursi DPR RI berhasil kita duduki, 10 tahun kita memimpin negeri ini, saya kira sudah banyak catatan sejarah yang tidak berlebihan kalau kita katakan sebagai catatan kebaikan yang kita tolehkan kepada bangsa ini.
“Alhamdulillah dari segi keamanan misalnya, di zaman pak SBY, reformasi TNI bisa berjalan dengan baik, Aceh bisa damai dengan baik, Papua bisa diminimalisir dan dikontrol keamanannya dengan baik, dari sisi ekonomi, penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi tidak memilih-milih, bahkan besannya pun, bahkan ketua umum partainya pun, kalau memang secara hukum harus bertanggung jawab, maka akan dipenjarakan,” ulas Endang.
Menurut Endang, SBY sama sekali tidak pernah melakukan intervensi kepada KPK, tidak ada pimpinan KPK yang jadi tersangka di zaman pemerintahan SBY nanti ada pimpinan KPK yang menjadi tersangka itu setelah di zaman pemerintahan SBY.
Demokrat Tolak Kenaikan BBM
Begitu pun dengan kenaikan BBM, memang di zaman pemerintahan SBY, delapan kali kita menaikan BBM tapi beberapa kali juga tercatat menurunkan. Semua kebijakan mengacu kepada harga minyak dunia, namun kini yang mesti dipertanyakan masyarakat, ”Ada apa kok harga BBM dunia turun tapi di Indonesia naik”.
“Saya kira mungkin sedikit berlebihan jika rakyat diminta berhemat, sementara di sisi lain justru pemerintah membangun proyek-proyek mercusuar yang sebenarnya tidak begitu urgent dan dapat ditunda terlebih dahulu pembangunannya.
Untuk itu, Endang meminta pemerintah untuk mereview dan mengkaji ulang poin-poin yang mungkin masih bisa ditunda, atau dengan kata lain, kita dahulukan kepentingan masyarakat banyak. Apalagi kita baru saja sembuh dari pandemi Covid-19.
“Kini biarlah rakyat yang menilai, biarlah rakyat yang menjawab. Sekali lagi sebagai partai politik kita memang sudah banyak memberikan kontribusi kepada negeri tetapi juga tentu kita harus mengevaluasi dan tidak berpuas diri, mari kita perbaiki catatan sejarah ke depan,” imbau Endang.
H5P