Peduli Kesehatan Masyarakat, KNPI Sultra Akan Gelar Sosialisasi Stunting dan Sunat Massal di Buton

Alvin Akawijaya Putra saat memberikan SK Giat Sosialisasi Stunting kepada ketua Bidang Kesejahteraan Masyarakat
Alvin Akawijaya Putra saat memberikan SK Giat Sosialisasi Stunting kepada ketua Bidang Kesejahteraan Masyarakat (jaket hitam) dan Sekum KNPI Sultra

KENDARI – Peduli terhadap gizi buruk anak Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra), Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra akan menggalakan sosialisasi stunting.

Giat pengabdian kepada masyarakat itu akan dilaksanakan KNPI Sultra pada awal Oktober mendatang di Kabupaten Buton.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) DPD KNPI Sultra, Alvin Akawijaya Putra usai rapat bersama pengurus di salah warung kopi di Kota Kendari, Jumat (16/09/2022).

Menurut Alvin, eksistensi dan kepedulian pemuda kepada masyarakat tidak selamanya harus diekspresikan melalui demonstrasi atau turun ke jalan.

“Dengan melakukan gebrakan nyata dan positif yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, menjadi salah satu pertanda kepedulian pemuda itu sendiri. Apalagi KNPI sebagai organisasi yang mewadahi pemuda, sudah menjadi marwah dan darah dagingnya untuk membuat kegiatan-kegiatan bermanfaat bagi warga,” ujar Alvin.

Alvin membeberkan bahwa selain sosialisasi stunting, KNPI Sultra melalui Bidang Kesejahteraan Masyarakat juga akan melakukan pembagian obat-obatan gratis dan sunatan massal gratis bagi warga Buton.

“Buton sendiri dipilih KNPI sebagai lokasi kegiatan dikarenakan menurut sebaran data angka stunting se-Sultra, Buton menempati posisi ke-3 angka stunting tertinggi atau sekitar 21.3 persen dari 17 kabupaten/kota di Sultra,” jelas orang nomor satu di KNPI Sultra itu.

Dengan program kerja positif yang akan dilakukan salah satu bidang di organisasi yang dinakhodai itu, Alvin mengucap terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Ia pun berharap apa yang diberikan KNPI Sultra untuk masyarakat Buton dapat berdampak positif terhadap perkembangan generasi Sultra ke depannya.

Di tempat yang sama, Ketua Bidang Kesejahteraan Masyarakat KNPI Sultra, Umar Jain mengatakan, demi menyukseskan kegiatan yang dihelat bidangnya, KNPI Sultra akan menggandeng Dinas Kesehatan, BKKBN, dan pihak-pihak terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten untuk bersama memberikan pemahaman tentang bahaya stunting dan cara menanggulanginya.

“Angka stunting yang begitu tinggi di Sultra, salah satunya di Kabupaten Buton membuat KNPI Sultra merasa terpanggil untuk membantu kerja-kerja stakeholder dalam menanggulangi angka stunting,” ungkap Jain.

Dengan kolaborasi yang baik antar KNPI Sultra dan pemerintah nantinya, Jain Umar berharap giat yang akan digelar di daerah penghasil aspal itu dapat menekan angka stunting serta melahirkan generasi Buton yang berpola pikir cerdas tanpa stunting.

Ungkapan yang sama juga disampaikan Sekertaris Bidang Kesejahteraan Masyarakat KNPI Sultra, Jumran Saputra. Menurutnya, masalah gizi buruk di kalangan bayi dan anak merupakan satu hal urgen yang harus diberantas hingga tuntas.

Untuk itu KNPI Sultra akan melakukan sosialisasi stunting kepada ibu hamil dan ibu pasca melahirkan agar diupayakan bayi mendapat asupan gizi eksklusif baik di dalam kandungan maupun setelah lahir.

Sekertaris Bidang Kesejahteraan Masyarakat KNPI Sultra, Jumran Saputra
Sekertaris Bidang Kesejahteraan Masyarakat KNPI Sultra, Jumran Saputra

Angka stunting di Indonesia, kata Jumran, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDES) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) tahun 2013 angka Stunting mencapai angka 37,2 % dan mengalami penurunan pada saat RISKESDES 2018 menjadi 30,8%. Kita berharap dengan langkah-langkah pencegahan yang dilakukan KNPI Sultra angka stunting  dapat  diberantas hingga zero (0).

Stunting sendiri, tambah Jumran, diakibatkan beberapa hal, diantaranya:
Pertama, praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi pada masa kehamilan dan setelah kelahiran.

“Kedua, terbatasnya layanan kesehatan. Ketiga, masih kurangnya akses makanan yang sehat dan bergizi. Dan terakhir, kurangnya akses air bersih dan sanitasi,” jelas Jumran.

Olehnya itu, KNPI Sultra di bawah Kepimpinan Alvin Akawijaya Putra akan mencoba mengurai dengan langsung ke masyarakat, baik dalam melakukan edukasi tentang kesehatan maupun dengan pendekatan program.

Titik startnya dimulai dari Kabupaten Buton dan akan dilanjutkan di kabupaten/kota lainnya di Sultra.

“Kita berharap dengan adanya sosialisasi stunting nanti, dapat melahirkan generasi unggul tanpa stunting, karena jika dibiarkan stunting akan merusak generasi bangsa,” pungkas pengusaha muda asal Wakatobi itu.

H5P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *