Gelar Pelatihan Regsosek, Kepala BPS Kendari Tekankan Kualitas Data Lapangan

Kepala BPS Kota Kendari (blezer putih) saat foto bersama dengan peserta
Kepala BPS Kota Kendari (blezer putih) saat foto bersama dengan peserta

SULTRAMEDIA.ID.,KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari menggelar pelatihan petugas pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu, 5 Oktober 2022.

Program sosial dan pemberdayaan masyarakat di BPS ini mengangkat tema “Mencatat untuk Membangun Negeri Satu Data” yang dihelat selama 3 hari, sejak (05-07 Oktober 2022).

Peserta pelatihan petugas pendataan awal Regsosek 2022 berjumlah 112 orang, terdiri 78 orang calon petugas PPL, 20 orang petugas PML dan 2 orang instruktur daerah, 4 orang Koseka (2 diantaranya instruktur daerah), dan 10 orang panitia.

Petugas PPL yang telah mengikuti pelatihan gelombang 5 ini nantinya akan dibagi dan ditugaskan masing-masing di Kecamatan Kadia, Wua-wua, Mandonga, dan Baruga.

Hal itu disampaikan oleh ketua panitia Regsosek BPS Kota Kendari, Candra Ciputra saat memberikan laporan dihadapan kepala BPS dan seluruh hadirin.

“Pelatihan ini dihelat agar petugas mengetahui hal-hal yang mesti dilakukan di lapangan, sehingga petugas PPL dan PML mampu menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan,” jelas Candra.

Ia berharap seluruh petugas mampu memahami apa yang diajarkan oleh instruktur di kelas masing-masing sehingga kegiatan lapangan berhasil dilaksanakan dengan baik, tepat waktu, dan menghasilkan data yang akurat.

Di tempat yang sama, Kepala BPS Kota Kendari, Ir. Martini, MS dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh petugas harus mengetahui apa tujuan pelaksanaan pendataan awal Regsosek tahun 2022, karena akan dijadikan sebagai patokan untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah.

“Dari hasil yang teman-teman PPL kumpulkan di lapangan nanti, akan dijadikan database seluruh penduduk, khususnya di Kota Kendari. Data ini akan menjadi rujukan pemerintah dalam rangka membuat kebijakan terutama tentang program perlindungan sosial dan program pemberdayaan masyarakat,” ungkap orang nomor satu di BPS Kota Kendari itu.

Untuk itu, kata Martini, petugas pendataan awal Regsosek harus mempelajari semua konsep dan definisi yang akan digunakan sehingga nanti hasil pendataannya berkualitas.

Kepala BPS juga meminta perhatian dari para peserta, agar fokus selama 3 hari pelatihan, terutama memahami konsepnya, apalagi tiap keluarga akan ditanyakan 50 poin pertanyaan.

Martini membeberkan, tiap petugas akan mendata sekitar 250 responden, yang harus dikerjakan selama 1 bulan, terhitung sejak 15 Oktober hingga 14 November mendatang, serentak di seluruh Indonesia.

“Harus ditanyakan dengan sebaik-baiknya kepada responden, sehingga jawaban yang diberikan betul-betul sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jika isian koesionernya tidak sesuai maka akan sangat fatal untuk pengambilan kebijakan, karena jawaban setiap responden akan dijadikan pemberdayaan masyarakat dan kebijakan pembanguan,” pinta Kepala BPS.

Apalagi, sambung magister statistik itu, Kementerian Keuangan telah menegaskan bahwa data BPS yang dihasilkan dalam proses Regsosek perdana ini merupakan pondasi negara jika kita tidak bekerja dengan sebenar-benarnya maka kondisinya pondasinya pun tidak akan kuat.

Di akhir sambutannya, Kepala BPS Kota Kendari juga memberikan trik menjalin komunikasi dengan baik menurut psikolog kepada para petugas, yakni 4 S (senyum, salam, sapa, dan santun).

H5P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *