Hadiri Pesta Adat di Buton, Alvin Akawijaya Apresiasi Pelestarian Budaya Masyarakat

Ketua KNPI Sultra, Alvin Akawijay Putra saat berfoto bersama Parabela
Ketua KNPI Sultra, Alvin Akawijay Putra saat berfoto bersama Parabela

SULTRAMEDIA.ID., (Ketum) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Alvin Akawijaya Putra menghadiri pesta adat masyarakat Desa Kaongkeongkea, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.

Acara adat tahunan itu mengangkat tema “Mengkonstruksikan nilai-nilai kearifan lokal Demi Terwujudnya Masyarakat KaongKeongkea yang Beradat dan Berbudaya”.

Saat tiba di Desa KaongKeongkea, Alvin Akawijaya dan rombongan disambut dengan hangat, kepala desa setempat turut memberikan jamuan makan siang.

Usai makan siang, Ketua KNPI Sultra dan rombongan diajak menuju rumah adat tempat ritual pesta adat digelar.

Disana (rumah adat) Alvin Akawijaya beserta rombongan yang telah mengenakan pakaian adat berupa sarung tenunan khas Buton dan kampurui (sejenis pengikat kepala dari tenun Buton) disambut hangat oleh para Tokoh Masyarakat.

Ketua KNPI Sultra dan Sekertaris, Muhammad Daulat pun diajak duduk berdampingan dengan Parabela di Desa KaongKeongkea.

Dalam kesempatan tersebut, Alvin pun turut terlibat melakukan ritual adat dengan ikut menari tari linda bersama gadis Desa Kaongkeongkea.

Tak lupa ia juga memberikan Pasali (bentuk terimakasih dalam bentuk uang atau barang) kepada para penari dan pemukul gendang.

Sontak hal itu disambut dengan sorak Sorai dan gemuruh tepuk tangan dari Parabela, tokoh masyarakat, dan seluruh warga yang hadir di rumah adat tersebut.

Ditemui usai pesta adat, orang nomor satu di KNPI Sultra itu memberikan apresiasi kepada masyarakat Kaongkeongkea yang masih terus melestarikan budaya hingga kini.

Alvin berharap tradisi adat masyarakat Desa Kaongkeongkea dapat terus dijaga dan wariskan kepada generasi penerus.

“Semoga pemuda dapat melestarikan tradisi baik ini sebagai salah satu kekayaan budaya masyarakat Buton, saya pun berharap pasta tanam masyarakat Desa Kaongkeongkea dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil panen yang berlimpah,” harap putra orang nomor satu di Sultra itu.

Menurut salah satu toko masyarakat Desa KaongKeongkea, acara adat di desanya merupakan tradisi yang rutin dilakukan di setiap tahunnya.

Kali ini kata dia, pesta adat dilakukan dalam rangka menyambut musim tanam, masyarakat menganggap musim tanam adalah sesuatu yang harus disambut dengan sakral.

Hal itu senada dengan yang diungkapkan Parabela Desa KaongKeongkea, La Saani. Ia menerangkan bahwa pesta adat memasuki musim panen merupakan suatu tradisi yang dilakukan setiap tahunnya, masyarakat percaya dengan melakukan pesta adat, hasil panen mereka akan berlimpah.

“Tradisi ini kami sebut dengan nama Kagasiano Kampo yang ditandai dengan pembersihan lahan kebun, pesta dilakukan selama dua hari dua malam,” ujar La Saani.

Hari pertama pesta adat, katanya, biasanya diisi dengan tari tradisional khas Buton yakni tari linda sebagai bentuk kesyukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen sebelumnya sehingga bisa berlanjut dimasa taman yang akan datang.

Nampak masyarakat memboyong makanan persembahan dari rumah masing-masing ke Baruga (rumah adat khas Buton) dan makan bersama di rumah adat. Makanan juga dibagikan ke warga yang hadir.

Tidak sampai disitu saja kegembiraan masyarakat karena malam harinya akan dilanjutkan kembali dengan pegelaran tari Linda dan pajoge yang di iringi musik tradiosional yang dilakukan hingga pagi hari.

Pesta kampung diakhiri dengan tarian penutup Tari Mangaru karena keesokan harinya akan dimulai dengan pembersihan lahan kebun sebagai tanda masa tanam dimulai.

H5P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *