SULTRAMEDIA.ID,.LAWORO. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) gelar pasar murah, di Kecamatan Kusambi, Rabu (22/2/2023).
Kegiatan itu dalam rangka mengurangi beban masyarakat dalam situasi kenaikan Inflasi yang tengah melanda dan juga menghadapi bulan suci Ramadhan.
Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri menerangkan, pasar murah dilaksanakan sebagai salah satu wujud dari program nasional dalam penanganan inflasi di daerah.
Kenaikan inflasi disebabkan oleh dua faktor yaitu, penetapan harga pasar dan penetapan harga oleh pemerintah, sehingga dalam kenaikan harga yang ditetapkan oleh harga pasar terjadi pada kenaikan harga beras, telur, dan minyak goreng.
“Inflasi pada Januari 2023 terjadi kenaikan sebesar 1,48 persen, sehingga pemerintah daerah harus kembali lakukan pasar murah,” ujar Bahri saat ditemui disela-sela kegiatan.
Bahri menyebut, komoditi yang disediakan pada pasar murah yakni telur, minyak goreng, gula pasir dan beras sebagai penyumbang inflasi terbanyak.
Dalam satu paket yang berisi tiga komoditi ini ditentukan harga sebesar Rp. 105.000 dari harga aslinya yaitu sebesar Rp. 210.000.
Penentuan harga itu ditetapkan setelah operasi pasar, dimana penyumbang inflasi terbesar terjadi pada beras, yaitu beras bulog per 10 kilogram seharga Rp. 110.000, sehingga pemerintah daerah menetapkan setengah harga dari harga pasar,” jelasnya.
“Rp. 105.000 untuk tiga komoditi, yaitu beras 10, kilo, telur 1 rak, minyak goreng 1 kilo dan gula pasir serta beras,” jelasnya.
Lanjutnya, total anggaran bagi pasar murah sebesar Rp 3 Milyar. Sementara untuk keseluruhan program dalam penanganan inflasi daerah, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 22 Milyar.
“Tidak hanya operasi pasar yang kita lakukan, melainkan ada beberapa bantuan yang disalurkan khususnya bagi para petani dalam program gerakan tanam cepat panen,” pungkasnya.