SULTRAMEDIA.ID.,KENDARI – Pendidikan Politik yang digelar Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya disambut baik oleh semua pihak utamanya di kalangan pemuda Sultra.
Salah satu wujudnya nyatanya dibuktikan dengan antusias pemuda untuk mendaftarkan diri sebagai peserta Sekolah Politik KNPI Sultra.
Terhitung 200 pemuda dari berbagai perwakilan organisasi kepemudaan (OKP) se-Sultra turut melibatkan diri dengan memandatkan 1 orang anggotanya menjadi peserta dalam giat pendidikan politik pertama di KNPI Sultra tersebut.
Gubernur Sultra, H. Alimazi, SH pun turut turut mengapresiasi agenda pendidikan politik bagi pemuda Sultra itu. Orang nomor satu di Sultra itu sangat berharap pemuda dapat merebut panggung politik di tahun 2024 nanti.
Gubernur juga berpesan kepada peserta untuk menjadi pemuda yang tangguh agar dapat mewujudkan Sultra bermartabat.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur dalam acara pembukan Sekolah Politik KNPI Sultra di salah satu hotel di kendari, Sabtu (8/10/2022).
Menurut Ali Mazi, sudah seharusnya pemuda saat ini berani mengambil peran penting dalam suatu organisasi baik itu di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Selain memberikan semangat kepada para peserta sekolah politik, pemimpin asal buton ini juga membagikan pengalaman – pengalaman saat Ia masih duduk di bangku sekolah hingga sukses mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Universitas Proklamasi Jogjakarta.
“Saya pernah menjadi ketua senat Hukum di Unversitas Proklasmasi Jogja serta bergabung di organisasi HMI dan jujur saat itu saya selalu memotivasi diri saya sendiri agar kelak suatu saat nanti lewat organisasi saya bisa dikenal oleh masyarakat luas bukan hanya di kota kelahiran saya akan tetapi di seluruh negri ini, lewat karya – karya saya yang bermanfaat untuk masyarakat,” beber orang nomor satu di Kota Kendari.
Gubernur berpesan agar ke depan dalam menyampaikan aspirasi ke pemerintah pemuda tidak harus turun kejalan dengan berdemo akan tetapi duduk bersama pemerintah dalam menyampaikan pendapat.
“Jadi ke depan saya akan atur jadwal agar kita bersama pemuda bisa duduk bersama membicarakan hal – hal penting demi kemajuan daerah kita minimal seminggu 1 kali di Rujab Gubernur di acara cofee morning,” pungkas gubernur di akhir sambutannya.
Sementara itu, menurut Ketua DPD KNPI Sultra, Alvin Akawijaya Putra, sangat penting untuk menanamkan pengetahuan politik sejak dini pagi para pemuda.
Apalagi, kata Alvin, jumlah pemilih pemula dan suara pemuda jauh lebih banyak dibandingkan usia diatasnya, atau dengan kata lain tidak menutup kemungkinan jika momen pemilihan pemimpinan di tahun di 2024 mendatang direbut oleh pemuda.
“Untuk itu kita menggelar pendidikan politik ini, dengan harapan ke depan hasil Pemilu 2024 pemuda bisa menjadi pemimpin,” tegas orang nomor satu di KNPI Sultra itu.
Hal tersebut, menjadi sebuah catatan penting yang disampaikan Alvin Akawijaya dalam acara pembukaan Sekolah Politik.
“Saya dan teman-teman di kepengurusan KNPI Sultra bertekad untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada pemuda tentang pentingnya cara berpolitik yang baik dan benar demi terciptanya indonesia yang jauh lebih baik,” ujar pemuda bergelar sarjana hukum UGM itu.
Alvin membeberkan, tujuan utama dari pelaksanaan sekolah politik kali ini juga untuk meningkatkan kepekaan kepada generasi muda tentang ilmu – ilmu politik secara praktis, “Sebab kalau masalah teori saya yakin kita semua pasti pernah mendepatkan dibangku kuliah”.
Adapun dalam kegiatan ini, lanjut Alvin, diikuti oleh kurang lebih 200 orang pemuda se-Sultra dan salah satunya ada juga salah seorang kepala desa dari Kabupaten Muna.
Turut hadir dalam sekolah Politik, Gubernur Sultra, H.Ali Mazi,SH, Komisioner KPUD Sultra, Iwan Rompo Banne, serta tamu undangan, dan peserta sekolah politik.
Reporter: Bayu Simon
Editor: H5P