Oknum Mahasiswa Jadi “Otak” Pemerasan, Kuasa Hukum Caleg Terpilih di Busel: Berbulan-Bulan Klien Kami Jadi Korban

Kuasa hukum Eko Satria & Partner.

Baubau, Sultramedia – Perkara dugaan tindak pidana penipuan dan pemerasan terkait laporan penyebaran konten pornografi Caleg terpilih di Kabupaten Buton Selatan (Busel), kini memasuki babak baru.

Melalui kuasa hukumnya Eko Satria & Partner yang disampaikan kepada awak media ini, Senin (10/6/24). Menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Baubau terkait laporan baru dugaan tindak pidana penipuan dan pemerasan.

“Kami selaku kuasa hukum korban, telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Baubau,” ujarnya.

Dia menerangkan, dugaan tindak pidana penipuan dan pemerasan terhadap kliennya diduga dilakukan oleh seseorang berinisial FN (selaku Ketua salah satu organisasi mahasiswa di Sultra) dan RF (selaku aktifis mahasiswa).

Selama ini, kliennya diperas atas suatu keadaan yang direkayasa oleh terduga pelaku. Modus yang digunakan adalah terduga pelaku FN berperan sebagai “pagar” pelindung dari beberapa oknum yang mengancam akan melakukan demonstrasi terkait dugaan ijazah palsu.

Kenyataannya, FN adalah terduga otak dari setiap skenario yang ditujukan kepada kliennya. Faktanya terkait ijazah palsu yang disangkakan sangat tidak benar, yang tidak lain merupakan manipulasi informasi (Tipu Muslihat atau rangkaian kebohongan) guna melancarkan aksi dugaan pemerasan.

“Selama perbuatan ini dilakukan, klien kami sudah mengeluarkan uang dengan jumlah 50 Juta dengan cara transfer dan tunai,” jelasnya.

Ia melanjutkan, kliennya tak menduga akan ditipu dan diperas oleh FN. Apalagi selama ini FN dianggap sebagai teman yang dipercaya.

Atas kondisi itu, selaku hukum, pihaknya akan melayangkan laporan kepada kepolisan Baubau, bukti dugaan tindak pidana penipuan dan pemerasan. Sebelumnya, pihaknya telah mengumpulkan berupa hasil CCTV rumah kliennya serta rekaman suara. Selain itu juga, telah menyiapkan saksi-saksi yang akan memperkuat laporan.

“Selain FN dan RF kami juga meyakini adanya keterlibatan oknum lain yang memiliki peran dalam memuluskan skenario untuk “mengolah” klien kami,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *