RAHA— Sejumlah mahasiswa KKN tematik asal Universitas Gadjah Mada (UGM) launching 6 Inovasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Lanobake. Hal itu dilakukan saat menerima kunjungan perwakilan Kemendes PDTT, di balai pertemuan Desa Lanobake Kecamatan Batukara Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (16/7/2023).
Koordinator Mahasiswa KKN UGM 2023 Desa Lanobake, Sekar Kinanthi menyebut, inovasi tersebut sebagai program kerja dalam mengaplikasikan tridharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, juga mengaplikasikan disiplin ilmu yang dipelajari guna memberikan manfaat terutama mendorong ekonomi kreatif tumbuh di desa.
“Inovasi ini sebagai program kerja kami selama KKN, mengabdi di Desa terhitung selama 50 hari,” ujarnya saat bincang santai di Posko KKN.
Sekar melanjutkan, dengan disiplin keilmuan yang berbeda-beda, memanfaatkan melimpahnya sumber daya alam seperti buah kelapa dan jambu mete mereka wujudkan melalui 6 produk inovasi UMKM.
Produk inovasi tersebut yakni produk olahan makanan dari kelapa, susu dari jambu mete, Virgin Coconut Oil (VCO) dari kelapa, sabun mandi, minuman jahe dan lilin therapy dari minyak jelantah.
“Kami 13 orang mahasiswa dengan disiplin keilmuan dari pariwisata, kehutanan, mikro biologi, farmasi teknik PWK, Kimia, Mesin, Ekonomi, Ilmu Komputer dan Hukum bekerjasama untuk mengabdi dan melahirkan inovasi yang berguna bagi Desa Lanobake dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Nantinya, kata Sekar, akan dilakukan sosialisasi merek, sertifikasi BPOM, sertifikasi halal dan sosialisasi desain produk.
“Kami menginovasikan produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Bersama-sama mendorong ekonomi kreatif memanfaatkan sumber daya lokal,” jelasnya.
Sementara itu, Kades Lanobake, Agustan Kaeda memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih dengan inovasi yang dilahirkan.
Tentu saja hal itu, memberikan harapan dan motivasi menghidupkan UMKM serta solusi alternatif peningkatan ekonomi.
“Kami merasa terbantukan dengan inovasi UMKM dari adik-adik mahasiswa. Nantinya akan kami kembangkan melalui BUMDes sehingga memberikan keuntungan dan meningkatkan pendapatan,” ujar Agustan.
Senada, Ketua BPD Lanobake, Al Bardin menyebut pentingnya pengembangan melalui BUMDes. Selain itu, SDM harus siap memiliki kematangan ilmu dan menghasilkan produk. Sehingga, diharapkan adik-adik mahasiswa dapat menularkan inovasinya kepada masyarakat Lanobake.
“Ini menjadi tantangan bagi masyarakat Desa Lanobake agar mampu memahami dan menciptakan sendiri produk inovasi UMKM ini berdasarkan contoh dari adik-adik mahasiswa,” katanya.