“Indahnya” Kota Raha Muna, PR Sampah Tak Tuntas-Tuntas

Tumpukan sampah disamping taman kota.

Raha— Sudah berbagai macam cara dibuat demi mempercantik Kabupaten Muna khususnya Kota Raha. Berbagai gerakan dan kegiatan dilaksanakan demi melakukan penataan dan pembenahan agar terlihat menjadi kota yang indah, nyaman dan bersih.

Terbaru para OPD diperintahkan untuk memperindah taman kota. Mereka berlomba-lomba memperbagus dan indah dipandang mata taman yang menjadi tanggung jawabnya. Mulai dari penanaman sejumlah bunga, pengecatan, dan penambahan lampu-lampu taman agar terlihat menarik.

Tentu saja, inovasi tersebut patut diapresiasi sebagai rasa optimis untuk mewujudkan kota Raha tempat yang indah dan menarik.

Namun, semangat tersebut perlu dibarengi dengan sisi kebersihannya. Pekerjaan rumah (PR) ini masih tak tuntas-tuntas, apalagi melihat sampah yang masih menumpuk disekitaran kota Raha. Misalnya, area dibelakang Masjid kuning Al Munajat.

Seperti salah satu lelucon yang dikirimkan oleh Fardin di group whatsapp “disamping taman-taman yang indah, terdapat tumpukan sampah yang tak tersentuh”.

Sementara warga Raha lainnya, Ramadhan menilai, persoalan sampah harus ditangani dengan serius. Semua pihak harus bekerjasama, punya kepedulian dan tak berharap hanya menjadi tanggung jawab Pemda.

Para pihak yang peduli lingkungan harus punya win-win solution untuk mengatasi masalah sampah plastik di Ibu kota Kabupaten Muna.

“Masyarakat agar mengembangkan kebiasaan baik untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi budaya. Selain itu, harus ada sanksi sebagai efek jera,” ujarnya, Senin (7/8/2023).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muna sendiri sebagai instansi atas masalah persampahan belum mampu untuk menuntaskan PR tersebut.

Pada beberapa kesempatan, Kepala DLH Muna, LM Yakub mengungkapkan masih tak berdaya dikarenakan minimnya anggaran. Tetapi meski demikian dirinya terus berupaya maksimal melalui pengambilan sampah tiap hari.

“Masalah sampah ini tak bisa dikerja oleh DLH sendiri apalagi dengan keterbatasan anggaran. Semua pihak harus bekerjasama dan saling mendukung,” kata Yakub pada beberapa kesempatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *