BAUBAU, SULTRAMEDIA.ID,.—
Menindaklanjuti desk evaluation atas usulan pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran di Fakultas Kedokteran (FK) Unidayan Baubau segala hal telah disiapkan secara matang.
Dekan FK Unidayan, dr. Zamri Amin membeberkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Unidayan dalam rangka menuju Fakultas Kedokteran yang unggul sesuai perkembangan zaman.
Menurutnya, perbandingan jumlah penduduk dan dokter masih rendah. Apalagi jumlah dokter di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih kurang, sehingga sangat dibutuhkan pendirian prodi pendidikan kedokteran di Unidayan.
Dalam rangka pendirian, pihak KKI berkomitmen dengan mengacu pada perintah UU.
Rencana tersebut meliputi 3 aspek yakni:
1.Berdasarkan Standar pendidikan/SKDI tahun 2012;
2.Memiliki keunggulan berdasarkan ciri daerah kepulaun yang berpikir global; dan
3.Menghasilkan dokter yang berkarakter, bermoral dan beretika sesuai dengan Falsafah Budaya Wolio.
“Untuk mencapai 3 parameter itu, pada setiap anak didik kedepan menjadi dokter yang handal adalah pihak kampus akan memaksimalkan sarana perkuliahan dan prasarana pendukung praktek sesuai standar pendidikan dokter Indonesia,” ujar Zamri, Jum’at (19/5/23).
Lanjutnya, gagasan prodi kedokteran dirancang didalamnya terdapat program studi pendidikan sarjana dan profesi untuk membantu mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing
Sehingga, dokter yang dilahirkan dapat dipakai untuk memenuhi rasio kebutuhan dokter di Sultra atau bahkan di Indonesia timur.
Selain itu, memiliki karakter dalam bidang keilmuan dilandasi dengan wawasan budaya Wolio. Sekumpulan nilai luhur yang disepakati dan tertanam dalam lingkungan akademik, nilai-nilai luhur berupa kearifan lokal yang melekat pada suatu kebiasaan kepercayaan dan simbol-simbol yang tertuang di dalam falsafah masyarakat Buton.
“FK Unidayan mengangkat visi misi yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan kedokteran pada wilayah pesisir dan kepulauan sebagai ciri khas yang menjadi keunggulan dari visi misi tersebut,” jelasnya.
Kemudian, kata Zamri, pihaknya menerapkan pendidikan kedokteran yang humanis dengan membangun nilai kejujuran, integritas, respek, belas kasih dan mementingkan kepentingan orang lain. Sehingga mampu mengambil keputusan secara kompresif memiliki, kejelian analisis alur berpikir yang logis serta mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
Dokter harus mampu melakukan komunikasi secara efektif dengan menunjukkan empati dalam memberikan penjelasan tentang hal-hal yang terkait masalah kesehatan dan masalah yang lainnya.
Dokter juga harus berpikir secara terstruktur, memiliki integritas, menempatkan dirinya dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Kemudian harus mampu mengidentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan masalah dengan memaksimalkan potensi yang ada untuk melaksanakan suatu program di masyarakat.
“Didukung struktur mata kuliah, serta sarana dan prasarana yang memadai akan menunjang proses pembelajaran dengan SDM dosen pengajar yang kompeten di bidangnya,” terangnya.
Lebih jauh, ia menerangkan, dalam upaya mencapai mutu pendidikan profesi dokter yg diharapkan, maka Wahana pendidikan klinik baik itu RS Utama PALAGIMATA maupun wahana layanan kesehatan masyarakat harus di topang serta mendapat dukungan pemerintah Daerah Kota Baubau khususnya dan Propinsi Sulawesi tenggara secara umum.
Hal itu, demi menyempurnakan SDM dokter pengajar klinik dan penyempurnaan fasilitas RS menjadi RS type B pendidikan untuk mendapatkan pengakuan dari DIKTI dan Kemenkes.
Tanpa dukungan pemerintah daerah tentu akan sangat sulit kita wujudkan, namun setelah Tim berjumpa Walikota Baubau di kantornya tadi sore, beliau sangat mengapresiasi dan bejanji akan menggenjot RS PALAGIMATA menjadi RS TYPE B Pendidikan.
Sehingga kelak, RS PALAGIMATA dapat menjadi pusat rujukan layanan kesehatan masyarakat dan juga menjadi pusat pendidikan profesi dokter di wilayah Kepulauan Buton (Kepton).
“Kehadiran tim KKI sebagai tim penilai di Universitas Dayanu Iksanuddin Baubau adalah sebuah berkah. Rekomendasi berdirinya prodi FK sangat diharapkan oleh Universitas dan juga masyarakat di wilayah Kepton dan sekitarnya agar segera membuka pendidikan kedokteran di kota khalifatul khamis ini,” pungkasnya.