Muna, Sultramedia – Kadis PMD dan Perikanan Muna hadiri panen raya udang vaname di Desa Bonea Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (30/1/2024).
Panen tersebut turut dihadiri Camat Lasalepa, Kapolsek Tampo, beberapa Kepada Desa di wilayah Lasalepa dan masyarakat setempat.
Kades Bonea, Ld Samusu menyampaikan, sebanyak 200.000 bibit udang vaname telah di budidaya untuk di kembang biakan selama 90 hari masa umur bibit saat di pindahkan ke tambak.
“Bibitnya kita datangkan langsung dari riau dan saat panen yang akan membeli udang juga sudah ada, jadi kita tinggal membudidayakan saja hingga siap untuk di panen,” ujarnya.
Lanjutnya, anggaran pengelolaan tambak udang vaname bersumber dari dana desa. Nantinya keuntungan dikembalikan ke desa lagi untuk masyarakat serta pembangunan desa.
“Ini adalah proyek pertama kali untuk pengelolaan tambak udang. Alhamdulillah panen kali ini sukses. Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena panen raya udang target kita paling banyak hanya kurang lebih 2 ton ternyata melebihi. Semoga menjadi berkah kita semua dan kedepanya kita akan lebih fokus pada perbaikan tambaknya,” ucapnya.
“Berikutnya tambak akan kita petak. Kita bagi jadi 3 petak, dengan tujuan agar lebih mudah mengontrol kesehatan bibit udang,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kades Labone, Agus Salim mengapresiasi kinerja Kades Bonea dalam pemanfaatan daerah pesisir.
“Apa yang di lakukan Ld Samusu selaku Kades sangat luar biasa dan akan jadi percontohan kami selaku Kades dengan desa bersentuhan langsung dengan laut atau pesisir,” ungkapnya.
Sementara itu, masyarakat setempat, LM Ryfains mengungkapkan rasa syukur karena panen tahun ini jauh lebih berhasil dari panen sebelumnya.
Ia berharap, tambak udang dikelola dengan baik dan terus berlanjut sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan guna pembangunan infrastruktur desa. Dirinya turut bangga dengan Desa Bonea, apalagi panen raya udang vaname di tambak yang dikelola oleh Bumdes dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa sehingga bisa menjadi contoh untuk desa-desa pesisir lainnya.
“Kita tau dana desa sangat terbatas jika tidak di kelola dengan baik. Apa kita mau harap kalau desanya tidak mandiri,” ujarnya.
